Sejarah sate kere


Sejarah sate kere berawal dari masa kolonial Belanda, ketika sate daging sapi atau kambing dianggap sebagai makanan mewah yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan bangsawan atau orang kaya. Karena itu, masyarakat kelas bawah mencari alternatif yang lebih murah, yaitu menggunakan tempe gembus (ampas tahu) atau jeroan sapi seperti usus, kikil, dan babat.

Perkembangan Sate Kere

  1. Era Kolonial

    • Sate daging mahal, sementara rakyat kecil menciptakan sate dari bahan sederhana.
    • Tempe gembus dipilih karena murah, tetapi tetap kaya protein.
    • Bumbu kacang khas tetap digunakan agar mirip dengan sate daging.
  2. Era Kemerdekaan hingga Sekarang

    • Sate kere tetap populer, terutama di Solo, dan menjadi kuliner khas.
    • Mulai dikenal lebih luas setelah Presiden Joko Widodo (yang berasal dari Solo) menyebut sate kere sebagai salah satu makanan favoritnya.
    • Kini, sate kere sering dijual di warung kaki lima hingga restoran di Solo dan sekitarnya.

Meskipun awalnya makanan rakyat jelata, sekarang sate kere justru menjadi kuliner legendaris yang dicari banyak orang. Kamu tertarik buat coba atau bikin sendiri di rumah?


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah batik gajah oling khas banyuwangi

Sejarah

Proses pelaksanaan carok madura